Membedakan molekul ionik, polar dan non polar
Membedakan
molekul ionik, polar dan non polar
Dalam
tutorial ini kita akan membahas cara membedakan jenis ikatan dalam molekul
apakah ikatan ion, kovalen polar ataukah kovalen non polar.
Materi prasyarat
Materi
yang harus dipahami terlebih dahulu:
Struktur molekul
Struktur molekul
Iktan ionik
Ikatan
ionk adalah ikatan yang terbentuk antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan
ionik juga dapat dikatakan sebagai ikatan yang terbentuk antara unsur logam
dengan non logam. Dengan demikian, untuk mengenali senyawa dengan ikatan ionik,
kita perlu meninjau unsur-unsur penyusunnya terlebih dahulu berhubungan dengan
sifat logam dan logamnya.
Tidak
ada cara lain untuk mengenali logam dan non logam selain menghafalnya. Untuk
mempermudah, sebaiknya kita hafalkan unsur non logam saja, karena jumlahnya
sedikit. Selain itu kita dapat mengurangi jumlah unsur yang dihafal dengan
mengabaikan unsur golongan VIII A (karena sudah stabil). Dengan demikian unsur
non logam yang perlu diingat adalah:
IA
|
III A
|
IV A
|
V A
|
VI A
|
VII A
|
H
|
B
|
C
|
N
|
O
|
F
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
||
Br
|
|||||
I
|
Contoh
ikatan ionik: NaCl, Kbr, AgCl, dll.
Ikatan kovalen
Ikatan
kovalen terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen
umumnya terjadi antara unsur nonlogam dengan non logam.
Bagaimana dengan sifat kepolarannya. Senyawa dengan ikatan kovalen akan bersifat polar jika memiliki struktur molekul yang asimetris (tidak simetris). Pada molekul polar akan terdapat sisi molekul yang kaya elektron (kutub negatif) dan sisi elektron yang miskin elektron (kutub positif). Juga molekul dengan ikatan kovalen akan bersifat non polar apabila bersifat simetris.
Bagaimana dengan sifat kepolarannya. Senyawa dengan ikatan kovalen akan bersifat polar jika memiliki struktur molekul yang asimetris (tidak simetris). Pada molekul polar akan terdapat sisi molekul yang kaya elektron (kutub negatif) dan sisi elektron yang miskin elektron (kutub positif). Juga molekul dengan ikatan kovalen akan bersifat non polar apabila bersifat simetris.
Menentukan kepolaran molekul
- Kepolaran
molekul biner
Molekul biner merupakan senyawa yang hanya terdiri dari dua atom. Perbedaan keelektronegatifan pada atom-atom molekul biner menyebabkan distribusi elektron tidak merata. Karena tiap unsur memiliki keelektronegatifan yang berbeda , maka dapat disimpulkan untuk molekul biner: - Bersifat
polar, jika dua atom
penyusunnya merupakan unsur yang berbeda
- bersifat
non polar, jika dua atom
penyusunnya merupakan unsur yang sama
Ilustrasi penentuan kepolaran molekul biner:
Br : Br
non polar pasangan elektron (:) berada di tengah elektronegatifitas sama |
O : O
non polar pasangan elektron (:) berada di tengah elektronegatifitas sama |
H :Br
polar pasangan elektron (:) lebih condong ke Br, karena elektronegatifitas Br lebih besar Sisi Br merupakan kutub negatif Sisi H merupakan kutub positif. |
C :O
polar pasangan elektron (:) lebih condong ke O, karena elektronegatifitas O lebih besar Sisi O merupakan kutub negatif Sisi H merupakan kutub positif. |
Dengan demikian,
contoh molekul biner polar: HF, HCl, SO, dll.
contoh molekul biner non polar: Br2, Cl2, O2, H2, dll.
- Kepolaran
molekul poliatom
Molekul poliatom adalah molekul yang terdiri dari 3 atom atau lebih. Biasanya terdiri satu atom pusat (center) dan atom lain berada disekelilingnya (ligan).
Penentuan kepolaran molekul poliatom dapat dilihat dari dua tahap: jenis ligan dan strukturnya. - Tinjauan ligan (atom yang
mengelilingi atom pusat)
- Apabila semua ligannya sama,
tinjau strukturnya.
- Apabila ligannya berbeda, maka
molekul bersifat polar
- Tinjauan struktur molekul (bila
semua ligan sama)
- Apabila struktur molekul
simetris, molekul bersifat non polar
Struktur molekul simetris ada lima (5), yaitu: linier, segitiga datar, tetrahedral, trigonal bipiramida, oktahedral.
Atau dapat dikatakan molekul bersifat simetris jika atom pusat tidak memiliki pasangan elektron bebas - Apabila struktur molekul tidak
simetris, molekul bersifat polar
Struktur molekul menjadi tidak simetris, jika atom pusat memiliki pasangan elektron bebas.
Sel hewan dan
sel tumbuhan tentu kata-kata yang tidak asing bagi sahabat ilmu semuanya,
Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup 5 kindgom hewan dan
tumbuhan ini dikelompokkan dalam kingdom yang berbeda, nah postingan kali ini
akan membahas perbedaan antara keduanya, Beberapa point penting yang akan
dikaji adalah tentang perbedaan sel ini dari dinding sel dan vakuolanya. Nah
langsung saja disimak ya.
Artikel penunjang : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Artikel penunjang : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
A.STRUKTUR SEL
HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Struktur dasar
sel hewan maupun sel tumbuhan adalah sama. Namun dalam perkembangannya,kedua
jenis sel tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan lingkungannya sehingga
timbul berbagai macam perbedaan. salah satunya adalah peran ekologis,tumbuhan
adalah pembuat makanan,sedangkan hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan lainnya.
B.TABEL
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Sel Tumbuhan
|
Sel hewan
|
Memiliki dinding sel
|
Tidak memiliki diinding sel
|
Memiliki vakuola berukuran besar
|
Memiliki vakuola berukuran kecil
|
Memiliki plastida(kloroplas,
kromoplas, dan leukoplas
|
Tidak memiliki plastida
|
Tidak memiliki sentriol
|
Memiliki sentriol
|
|
Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
|
C.SEL TUMBUHAN
Tumbuhan
memiliki bagian-bagian sel yang membedakannya dengan sel hewan.Bagian-bagian
sel tersebut adalah sebgai berikut.
1.Dinding Sel
Dinding sel
merupakan bagian terluar dari sel.Dinding sel tumbuhan berfungsi sebagai
pelindung dan penunjang sel tumbuhan.Dinding sel yang terbentuk pada waktu sel
membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami
penebalan,berubah menjadi dinding sekunder.Dinding Primer sel merupakan
selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa.serat-serat selulosa
tersebut amat kuat daya regangnya.
Diantara
dinding dua sel yang berdekatan,terdapat lamela tengah,tersusun atas magnesium
dan kalsium pektat yang berupa gel.Diantara dua sel yang bertetangga,terdapat
pori. Melalui pori ini plasma dua sel bertetangga dihubungkan oleh
benang-benang plasma yang dikenal dengan plasma modesmata.
Batang tumbuhan
umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia. Seorang ,manusia dapat
mencubit manusia lainnya, tetapi tidak dapat mencubit pohon berkayu.Hal ini
dikarenakan bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat
keras.bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu,yaitu selulosa yang
tersusun dari glukosa.Selain selulosa,dindingbsel juga mengandung zat
lain,misalnya pektin,hemi selulosa, dan glikoprotein.
2.Vakuola
Vakuola
merupakan organel bermembran yang berisi cairan vakuola.Sebenarnya vakuola
terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.Namun,Vakuola pada tumbuhan memiliki
bentuk dan fungsi yang lebih nyata dibandingkan vakuola pada sel hewan,Tumbuhan
yang masih muda memiliki sel dengan ukuran yang kecil,tetapi pada tumbuhan yang
bertambah besar dan dewasa,vakuola tampak membesar,bahkan mendominasi
sitoplasmadan mendesak sitoplasma ke tepi dinding sel.Seperti yang terlihat
pada gambar berikut.
Pada dasarnya
cairan sitoplasma bersifat hipertonik terhadap lingkungannya,sehingga terjadi
osmosis,yaitu vakuola menyerap air.Akibatnya,vakuola membesar dan meningkatkan
tekanan air di dalamnya (tekanan turgor) serta mendesak
membran vakuola (Tonoplas) ke arah sitoplasma.Sitoplasma
meneruskan tekanannya ke arah dinding sel.Tekanan turgor berguna untuk mengatur
gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel,Dinding sel cukup kuat menahan
tekanan sitoplasma,membatasi volume sitoplasma,dan mencegah sel pecah.Di lain
pihak,tekanan dari luar sel kepada tonoplas cukup kuat untuk memelihara turgiditas
sel (latin,turgidus=menggelembung).
Fungsi utama
vakuola adalah untuk memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgor
sel.Selain itu,fungsi fakuola yang lain adalah sebagai berikut:
- Adanya pidmen antosian,seperti antosianin,memberiikan
kemungkinan warna cerah yang menarik pada bunga, pucuk daun, dan buah.
- Kadang kala vakuola tumbuh mengandung enzim hidrolitik
yang dapat bertindak sebagai lisosom waktu sel masih hidup.
- Menjadi tempat penimbunan sisa metabolisme, seperti
kristal kalsium oksalat, alkalois, tanin, dan lateks(getah).Sel khusus
yang mempunyai vakuola dengan tugas menampung lateks disebut latisifer.Latisifer
banyak ditemukan pada batang karet,dan tumbuhan sefamilinya.
- Tempat penyimpanan zat makanan seperti sukrosa,garam
mineral,dan inulin terlarut yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh
sitoplasma.
3.Plastida
Plastida adalah
organel bermembran lengkap,dengan bentuk dan fungsi yang bermacam-macam.Organel
ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan,berupa butir-butir yang mengandung
pigmen.Plastida merupakan hasil perkembangan dari badan kecil yang dikenalproplastida yang
banyak di daerah merismatik.Dalam perkembangannya,proplastida dapat berubah
menjadi tiga tipe,yaitu tipe kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
a.Kloroplas
Kloroplas
merupakan organel yang mengandung klorofil. Klorofil berfungsi pada saat
fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari membran luar yang
berguna untuk melewatkan molekul-molekul berukuran kurang dari 10 kilodalton
tanpa selektivitas.Membran dalambersifat selektif permeabel dan berguna
untuk memilih molekul keluar masuk dengan transpor aktif; Stroma merupakan
cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk
pati (amilum); dan tilakoid tempat terjadinya fotosintesis.
Kloroplas
banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lainnya yang berwarna hijau.Klorofil
dapat dibedakan menjadi berbagai macam,yaitu:
- Klorofil a :menampilkan warna hijau biru
- Klorofil b :menampilkan warna hijau kuning
- Klorofil c :menampilkan warna hijau cokelat
- Klorofil d :menampilkan warna hijau merah.
b.Kromoplas
Kromoplas
adalah plastida yang memberikan aneka ragam warna nonfotosintesis,seperti
pigmen merah,oranye,kuning,dll..Pigmen yang termasuk kelompok kromoplas antara
lain:
- Karoten, menimbulkan warna kuning jingga dan merah,misalnya
pada wortel
- Xantofil, Menimbulkan warna kuning pada daun yang telah tua
- Fikosianin, Memberikan warna biru pada ganggang
- Fikosiantin,Memberikan warna cokelat pada ganggang
- Fikoeritrin, Memberikan warna merah pada ganggang.
c.Leukoplas
Leukoplas
adalah plastida tidak berwarna atau berwarna putih.Umumnya terdapat pada organ
tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari , khususnya pada organ penyimpanan
cadangan makanan.Leukoplas biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan,
seperti amilum dan protein pada sel-sel batang ketela pohon dan sel-sel akar
pada kentang.
Leukoplas
dibedakan menjadi tiga macam,yaitu:
- Amiloplas, yaitu leukoplas yang berfungsi membentuk dan
menyimpan amilum,
- Elaioplas(lipidoplas), yaitu leukoplas yang berfungsi untuk membentuk dan
menyimpan lemak atau minyak,
- Proteoplas, yaitu leukoplas yang berfungsi menyimpan protein.
D.SEL HEWAN
Hewan memiliki
organel yang khas pada selnya,yaitu sentriol yang tidak
terdapat pada sel tumbuhan.
1.Sentriol
Sentriol
merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang tengah dan
tersusun dari protein mikrotubulus. Anggota pasangan sentriol biasanya terletak
pada posisi menyudut ke arah kanan satu sama lain.
Baca juga : SistemEkskresi Invertebrata
Sentriol
tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala
yang tampak berdekatan dengan kromosom selama pembelahan sel (metosis dan
meiosis). Jala tersebut dinamakan benang spindel. Pada ujung lain,
jala ini berdekatan dengan bagian ujung sentriol. Sentriol berperan untuk
mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom
selama pembelahan.
2.Vakuola
Pada beberapa
jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan
paramecium.Pada paramecium terdapat dua macam vakuola,yaitu:
- Vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut, khas untuk hewan bersel satu
yang hidup di air tawar. Vakuola ini berpran menjaga tekanan osmotik
sitoplasma, atau sering disebut sebagai alat osmoregulato.
- Vakuola nonkontraktil atau vakuola tak berdenyut,bertugas mencernakan
makanan,sehingga sering disebut vakuola makanan.
Itulah
postingan softilmu.blogspot.com,
mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi sahabat semuanya. Jika ada hal yang belum
dimengerti atau ingin ditanyakan silahkan saja diisikan di kotak komentar kami,
nanti kami akan mencoba menjawabnya. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa
likenya ya.
Polar atau tidak
polarnya suatu
zat bergantung pada distribusi
elektron yang ada didalam
senyawa tersebut,Jika distribusi
elektron merata maka senyawa
tersebut akan non polar karena
muatannya akan sama disemua
tempat.Jika distribusi elektron
tidak merata maka terdapat
bagian yang cenderung
bermuatan positif dan bagian
lain yang bermuatan negatif.
Untuk menentukan senyawa
polar atau tidak polar kita bisa
melihat ciri-ciri dari senyawa
tersebut
1.Senyawa non polar
memiliki ciri -ciri:
a .tidak larut dalam air atau
senyawa polar lainnya,tetapi larut
dalam senyawa non polar.
b.tidak memeliki kutub positip
atau kutub negatip dalam
senyawanya
c.tidak memiliki elektron bebas
(diketahui struktur lewisnya) ,
bentuk molekulnya simetris
d.tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan
2.Senyawa polar
a.Larut dalam air atau pelarut
polar yang lain
b.memiliki kutup positif dan
negatip pada kutub-kutubnya
c.memiliki elektron bebas pada
ikatannya (lihat struktur
Lewisnya) ,bentuk molekulnya
asimetris
d memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Secara sederhana bisa dipahami
sebagai berikutr
1,molekul yang terdiri dari dua
atom sejenis non polar misalkan:
H₂, N₂, O₂, Cl₂
2.molekul yang terdiri dari dua
atom yang berbeda pasti polar
misalkan : HCl,HBr,ClF,NO besar
kecilnya kepolaran bergantung
pada perbedaan
keelektronegatifan ,semakin
besar perbedaan
keelektronegatifan semakin polar
3.Molekul yang terdiri dari tiga
atom atau lebih:
** jika memeiliki elektron bebas
dalam atom pusatnya (gambar
struktur lewisnya) maka polar
misalkan : H₂O ,NH₃,PCl₃,
** Jika dalam atom pusatnya
tidak terdapat elektron bebas
(bentuk molekulnya simetris)
amaka non polar misalkan
CO₂,CH₄,PCl₅
semoga membantu
zat bergantung pada distribusi
elektron yang ada didalam
senyawa tersebut,Jika distribusi
elektron merata maka senyawa
tersebut akan non polar karena
muatannya akan sama disemua
tempat.Jika distribusi elektron
tidak merata maka terdapat
bagian yang cenderung
bermuatan positif dan bagian
lain yang bermuatan negatif.
Untuk menentukan senyawa
polar atau tidak polar kita bisa
melihat ciri-ciri dari senyawa
tersebut
1.Senyawa non polar
memiliki ciri -ciri:
a .tidak larut dalam air atau
senyawa polar lainnya,tetapi larut
dalam senyawa non polar.
b.tidak memeliki kutub positip
atau kutub negatip dalam
senyawanya
c.tidak memiliki elektron bebas
(diketahui struktur lewisnya) ,
bentuk molekulnya simetris
d.tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan
2.Senyawa polar
a.Larut dalam air atau pelarut
polar yang lain
b.memiliki kutup positif dan
negatip pada kutub-kutubnya
c.memiliki elektron bebas pada
ikatannya (lihat struktur
Lewisnya) ,bentuk molekulnya
asimetris
d memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Secara sederhana bisa dipahami
sebagai berikutr
1,molekul yang terdiri dari dua
atom sejenis non polar misalkan:
H₂, N₂, O₂, Cl₂
2.molekul yang terdiri dari dua
atom yang berbeda pasti polar
misalkan : HCl,HBr,ClF,NO besar
kecilnya kepolaran bergantung
pada perbedaan
keelektronegatifan ,semakin
besar perbedaan
keelektronegatifan semakin polar
3.Molekul yang terdiri dari tiga
atom atau lebih:
** jika memeiliki elektron bebas
dalam atom pusatnya (gambar
struktur lewisnya) maka polar
misalkan : H₂O ,NH₃,PCl₃,
** Jika dalam atom pusatnya
tidak terdapat elektron bebas
(bentuk molekulnya simetris)
amaka non polar misalkan
CO₂,CH₄,PCl₅
semoga membantu
Komentar
Posting Komentar