MAKALAH BIOLOGI JAMUR TIRAM
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada pencipta alam beserta
isinya Allah yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berjuta karunia dan
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun serta menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Budidaya Jamur Tiram”.
Selama proses penyusunan karya ilmiah ini kami mendapatkan
banyak rintangan dan kesulitan. Namun berkat doa, bimbingan, motivasi, serta
arahan dari berbagai pihak, semuanya dapat penulis lewati, sehingga mampu
menyelesaikan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat kami
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada ibu Udi Hariati ,S.Pd
selaku pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Serta rekan-rekan
yang telah memberikan motivasi serta semangat selama proses penyusunan karya
ilmiah ini.
kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
khususnya dari Guru mata pelajaran Baiologi untuk dijadikan pedoman pada penulisan
berikutnya. Harapan kami semoga penulisan karya tulis ilmiah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi kami. Amin..
Ngrambe, Maret 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamur tiram adalah salah satu jamur
yang sangat laku di pasaran saat ini sebagai salah satu bahan makanan.Namun
jamur tersebut sangatlah sulit untuk ditemukan di alam saat ini dan
kemunculannya juga hanya sedikit.Dari sebab itu di perlukanlah suatu budidaya
jamur tiram untuk memenuhi permintaan pasar. Dan tidak sedikit jamur yang
berasal dari indonesia di impor ke luar negeri.
Selain sebagai bahan makanan
produksi jamur tiram merupakan salah satu klasifikasi dari Kingdom (fungi)yang merupakan organisme
eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil.Sel
jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut
dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam
kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur
temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme
lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan
organik yang ada di lingkungannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah
ciri- ciri jamur tiram?
2. Bagaimana
budidaya jamur tiram?
3.
Apa factor yang mempengaruhi hidupjamur tiram?
1.3 TUJUAN
Ø Mengetahui persiapan-persiapan yang
harus dilakukan dalam pembudidayaan jamur tiram.
Ø Mengetahui bagaimana proses penanaman jamur tiram.
Ø Mengetahui cara bagaimana pengendalian hama penyakit dalam
proses pembudidayaan jamur tiram.
Ø Mengetahui bagaimana proses pengemasan dan pengiriman jamur
tiram yang siap dipasarkan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Klasifikasi
Menurut Wikipedia (diunduh pada 11 Februari 2015, jam 10.00) diuraikan
bahwa :
Klasifikasi
ilmiah dilakukan oleh para pakar Biologi, memiliki pengertian pengelompokan dan
pengkategorian organisme, baik masih hidup maupun sudah punah.
Klasifikasi digunakan oleh para pakar saat ini berakar dari sistem Carolus Linnaeus dan mengelompokkan organisme berdasarkan kecenderungan sifat fisik.Tujuan klasifikasi ini ialah buat mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari organisme.Urutan klasifikasi organisme dari taraf terendah hingga taraf paling tinggi ialah spesies, genus, famili, ordo, calss, divisio (untuk tumbuhan) atau filum (untuk hewan), dan kingdom.
Klasifikasi digunakan oleh para pakar saat ini berakar dari sistem Carolus Linnaeus dan mengelompokkan organisme berdasarkan kecenderungan sifat fisik.Tujuan klasifikasi ini ialah buat mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari organisme.Urutan klasifikasi organisme dari taraf terendah hingga taraf paling tinggi ialah spesies, genus, famili, ordo, calss, divisio (untuk tumbuhan) atau filum (untuk hewan), dan kingdom.
*
Spesies
Dilihat
dari Klasifikasi jamur Tiram termasuk dalam spesies P. ostreatus
*Genus
Jamur tiram memiliki genus Pleorotus .Pleorotus ditemukan pada kulit, dan Batang jamur tiram..
Jamur tiram memiliki genus Pleorotus .Pleorotus ditemukan pada kulit, dan Batang jamur tiram..
*Famili
Jamur tiram memiliki family Tricholomatacea .Tricholomatacea memiliki hifa yang memanjang dan membentuk jaringan menyambung menjadi meselium.
Jamur tiram memiliki family Tricholomatacea .Tricholomatacea memiliki hifa yang memanjang dan membentuk jaringan menyambung menjadi meselium.
*Ordo
Jamur tiram memiliki ordo Agaricales.Agaricalesmiselium berkembang dengan baik dan umumnya aseptat, jika pun ada, tidak memiliki pori khusus. Sebagian anggotanya berupa saprofit yang hidup pada kotoran hewan, tanah, humus dan partikel organik lainnya.
Jamur tiram memiliki ordo Agaricales.Agaricalesmiselium berkembang dengan baik dan umumnya aseptat, jika pun ada, tidak memiliki pori khusus. Sebagian anggotanya berupa saprofit yang hidup pada kotoran hewan, tanah, humus dan partikel organik lainnya.
*Class
Jamur tiram memiliki class Homobasidiomycetes.Homobasidiomyceteshidup soliter / berkoloni atau umummnya hidup saprofit dan tidak mempunyai Flagel sehingg berada pad tempat yang lembab.
Jamur tiram memiliki class Homobasidiomycetes.Homobasidiomyceteshidup soliter / berkoloni atau umummnya hidup saprofit dan tidak mempunyai Flagel sehingg berada pad tempat yang lembab.
*Kingdom
Jamur tiram memiliki Kindom
Fungi .Fungi tidak memiliki kloroplas , terdiri atas satu sel berbentuk
benang dan dinding selnya tersusun atas dari zat Kitin.
*Filum
Jamur tiram memiliki Filum
Basidiomycota.Basidiomycota memiliki memilikibentuk uniseluler dan
multiseluler dan dapat bereproduksi secara generatif dan vegetative.
*
Divisio
Jamur
tiram memiliki divisi Basiodmycotina.Basiodmycotina adalah mutualis yang membentuk mikorhiza dan
parasit tumbuhan.Jamur tiram bersifat makroskopis hifan.
v Ciri – ciri Jamur Tiram :
Sebagai
anggota dari dari genus
Pleorotus, jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
I. tubuh buah berwarna putih hingga
krem
II. tudungnya berbentuk setengah
lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
III. Jamur tiram masih satu kerabat
dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King
Oyster Mushroom..
IV.
Habitat umumnya di darat
sebagai saprofit, pada
berbagai macam subtractorganik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup,
jeli, roti , kacang, kulit,dan tembakau.
- Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
- Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang
terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak
adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
- Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut
kerak.
VIII. Reproduksi
:
-Vegetatif (aseksual):dengan
akospora
- Generatif (seksual): dengan konjugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan tumbuh menjadi primodia dewasa (basidiospora) yang terletak pada kantung basidium (Membentuk konidia)
- Generatif (seksual): dengan konjugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan tumbuh menjadi primodia dewasa (basidiospora) yang terletak pada kantung basidium (Membentuk konidia)
v Keterangan Jamur Tiram :
1)
Hifa + dan hifa – saling
Setelah bergabung diujung memanjangkan
filamennya dengan membentuk septum (satu septum satu nukleus).
2)
hifa monokarion akan mengumpul membentuk
jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium
3)
awal dan akhirnya tumbuh
menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).
4)
Dalam tingkatan ini,
hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur.
Persatuan gametangium + ( n ) dengan gametangium – ( n ) membentuk zigospora
diploid ( 2n ).
5)
Terbentuk zigospora warna
hitam dan inti diploid yang hidup.
6)
Zigospora tumbuh jadi
tumbuhan jamur yang dilengkapi sporangiofor
(
tangkai kotak spora ) dan kotak spora ( sporangium ).
7)
Jika sporangium masak akan
pecah keluarlah spora + dan spora – keluar.
v
Habitat : (sumber wikipedia 16 februari
2015 jam 11.30)
Habitat umumnya di darat
sebagai saprofit.
kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya
mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk.
v Cara membuat jamur Tiram :
1)
Mempersiapkan
rumah kumbung baglog, rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya..
2)
Proses
pengomposan serbuk kayu dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal
selama 1-2 hari. Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu
sekitar 50 derajat .
3)
serbuk
kayu dan dedak disterilisasi menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100
derajat C
4)
Kedua
bahan tersebut kemmudian dicampur dan diberi air sekitar 50—60%
5)
bagian
atas kantong dipasang cincin paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup
dengan sumbat kapas dan diikat dengan karet.
6)
Sterilisasi
baglog dengan cara memasukkan baglog ke dallam pemanas/steamer dengan suhu 121
derajat C selama 15 menit
7) baglog kemudian didinginkan. Setelah
proses pendinginan, kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.
8) Setelah penanaman bibit jamur
frekuensi penyiraman ditingkatkan.
9) sirkulasi udara di dalam kumbung
agar tidak cepat layu dan mati.
Pengaturan sirkulasi dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi
ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang .
B.
Manfaat
:
·
dapat mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta penyakit lever, diabetes, anemia. sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.
·
jamur tiram juga
dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan
membantu pencernaan.
·
produk ini disebut
sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun
kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme
kolesterol di dalam tubuh manusia).
·
jamur tiram dapat
menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol.
BAB III
METODE ATAU LANGKAH KEGIATAN
Populasi = Jamur
toram yang dimanfaat kan pada proses pembuatan makanan atau obat ,
Sampel = Penelitian
ini dilaksanakan di Pabrik Pembudidayaan Jamur Tiram kampong Mbakselo, Desa
Kamulyan kec.Widodaren
Waktu
penelitian pada hari Senin 16 Febuari 2015
v Metode :
. Metode penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Melalui wawancara dengan
pemilik pabrik pembudidayaan jamur tiram
2. Melakukan observasi melalui
internet dan melihat kelapangan.
A. ALAT YANG DIGUNAKAN
·
Pulpen
·
Pensil
·
Kertas
·
Plastik
·
Sarung
tangan
·
Pisau
·
Kayu
B. JADWAL/ LANGKAH KEGIATAN
NO.
|
TANGGAL
|
KEGIATAN
|
1.
|
30
Januari 2015
|
Pembagian
dan pengarahan tugas dari guru
|
2.
|
01-16
februari 2015
|
Pencarian data melalui literatur
|
3.
|
11
Februari 2015
|
Konsultasi
dan pembimbingan
|
4.
|
12
Februari 2015
|
Datang
ketempat observasi untuk pengambilan
data dan menambah data melalui wawancara
|
5.
|
27
Februari 2015
|
Konsultasi
dan pembimbingan
|
6.
|
01
maret 2015
|
Observasi
untuk menambah data observasi
|
7.
|
16 maret
2015
|
Konsultasi
dan bimbingan
|
8.
|
24 maret
2015
|
Penyelesaian
Laporan
|
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
wawancara :
Proses
pembuatan jamur tiram dari awal sampai akhir pembuatan membutuhkan waktu selama
kuran lebih 3 bulan .
1) Tujuan. Dedak
ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai
sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen
2) Tujuan
penggunaan serbuk
gergaji berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur.Kayu yang digunakan
sebaiknya kayu keras karena serbuk gergaji kayu jenis tersebut sangat
berpotensi dalam meningkatkan hasil panen jamur tiram
3) Pada
proses sterealisasi serbuk
kayu dan dedak disterilisasi terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam
pada suhu 100 derajat C. Dengan sterilisasi dapat mengurangi mikroorganisme
penyebab kontaminsasi juga menguranngi kadar air pada serbuk gergaji kayu
4) Percampuran
serbuk kayu dan
dedak disterilisasi menimbulkan media menjadi lebih kering.kemudian dicampur dan diberi air sekitar 50—60% hingga
adonan menjadi kalis dan bisa dikepal.
5) Sterilisasi baglog dilakukan dengan
cara memasukkan baglog ke dallam pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C
selama 15 menit.
B.
Hasil
Pengamatan :
1. Jamur
yang belum diseterelisaisangat berbeda jika dibanding dengan yang sudah jadi ,
yang sudah jadi berukuran
cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh atau belum pecah.
2. Jamur yang sudah jadi berwarna putih cerah dan
perbentuk layaknya payung.
3. Dan Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai
yang tumbuh menyamping.
ü Alat
dan bahan yang digunakan pada proses
pembuatan Jamur Tiram :
v Plastik
v Sarung tangan
v Pisau
v Oven
v Baglog
jamur
v Peralatan
lain yang diperlukan
ü Bahan
:
v Bibit
jamur
v Dedak
v Gergaji
Kayu
v Air
C.
Cara
pembuatan Jamur Tiram :
ü Mempersiapkan rumah kumbung baglog,
rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya..
ü Proses pengomposan serbuk kayu
dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari.
Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50
derajat .
ü serbuk kayu dan dedak disterilisasi
menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C
ü Kedua bahan tersebut kemmudian
dicampur dan diberi air sekitar 50—60%
ü bagian atas kantong dipasang cincin
paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat
dengan karet.
ü Sterilisasi baglog dengan cara
memasukkan baglog ke dallam pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15
menit
ü baglog kemudian didinginkan. Setelah
proses pendinginan, kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.
ü Setelah penanaman bibit jamur
frekuensi penyiraman ditingkatkan.
ü sirkulasi udara di dalam kumbung
agar tidak cepat layu dan mati.
Pengaturan sirkulasi dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi
ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang .
BAB V
KESIMPULAN
1. Bagaimanakah
ciri- ciri jamur tiram?
2. Bagaimana
budidaya jamur tiram?
3.
Apa faktor yang mempengaruhi hidupjamur tiram?
Berdasarkan
kegiatan yang telah kami lakukukan, penulis dapat menyusun kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Ciri Jamur Tiram :
2.
tubuh
buah berwarna putih hingga krem
3.
tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak
cekung.
4.
Jamur
tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal
dengan sebutan King Oyster Mushroom..
5.
Habitat umumnya di darat
sebagai saprofit, pada
berbagai macam subtractorganik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup,
jeli, roti , kacang, kulit,dan tembakau.
6.
Hifanya
bersekat, mengandung inti haploid.
7.
Mempunyai
tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan
tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang
merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
8.
Ada
yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
2. Proses
Budidaya jamur tiram yaitu
ü Mempersiapkan rumah kumbung baglog,
rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya..
ü Proses pengomposan serbuk kayu
dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1-2 hari.
Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50
derajat .
ü serbuk kayu dan dedak disterilisasi
menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100 derajat C
ü Kedua bahan tersebut kemmudian
dicampur dan diberi air sekitar 50—60%
ü bagian atas kantong dipasang cincin
paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat
dengan karet.
ü Sterilisasi baglog dengan cara
memasukkan baglog ke dallam pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15
menit
ü baglog kemudian didinginkan. Setelah
proses pendinginan, kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.
ü Setelah penanaman bibit jamur
frekuensi penyiraman ditingkatkan.
ü sirkulasi udara di dalam kumbung
agar tidak cepat layu dan mati.
Pengaturan sirkulasi dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi
ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang .
3.
factor Yang mempengaruhi hidup jamur tiram yaitu :
Dalam penggunaan media, factor yang mempengaruhi diantaranya
:
Ø penggunaan bibit jamur dengan
menggunakan bibit bersertifikat yang dapat berpengaruh pada hasil pertumbuhan
jamur
Ø Dalam media tanam/ media
pembudidayaan Dedak dan
penggunaan serbuk
gergaji yang ditambahkan pada media
dapat berpengaruh, dikarenakan untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai
sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen
Ø Proses Kontaminasi mikroorganisme /
jamur yang lain dapat berpengaruh pada proses sterilisasi media serbuk kayu dan
dedak yang dikarenakan dapat mengurangi kadar air.
Ø Faktor lainnya adalah suhu,air, dan
kelembapan udara sangat berpengaruh dalam kumbung sehingga air cepat menguap
untuk itu (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%). Sehingga frekuensi penyiraman
perlu ditingkatkan
Ø Cahaya juga slah satu factor pada
pertumbuhan jamur dikarenakan jamur dapat tumbuh optimum
pada kondisi lingkungan
yang bercahaya cukup (CO2 < 1000 ppm)
sehingga maka tubuh buah akan terbentuk.
DISUSUN OLEH KELOMPOK Lacrimal :
1.Apriliana (02)
2.Wahyuni (29)
3. Siti Istifarin (24)
4. Yusuf Subagyo (32)
X-D
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
DAFTAR ISI
1. Kata
pengantar
2. Daftar
isi
3. BAB
I
Pendahuluan
Ø Latar
belakang
Ø Rumusan
masalah
Ø Tujuan
4. BAB
II
Tinjaun pustaka
Ø Klasifikasi
Ø Habitat
Ø Cara
pembuatan jamur tiram
Ø Manfaat
5. BAB
III
Metode atau langkah kegiatan
·
Populasi dan sampel
Ø Metode
Ø Alat
yang digunakan pada observasi
Ø Jadwal/
langkah kegiatan
6. BAB
IV
Data dan pembahasan
Ø Hasil
wawancara
Ø Alat
dan bahan yang digunakan pada proses pembuatan Jamur Tiram
Ø Cara
pembuatan Tiram
7. BAB
V
Kesimpulan
Ø proses
persiapan pembuatan Jamur Tiram
Ø Proses
penanaman jamur tiram
Ø Klasifikasi
jamur Pleurotus ostreatus
i need help please this for my school project thankyou so much
BalasHapushttps://www.evernote.com/shard/s555/sh/61063f47-0271-4052-8cb2-bd58a2617fa4/36ed2ad69eaafd5db1cddd35b69e51b9
.