KARYA ILMIAH BIOLOGI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt.  Atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini sebagaimana mestinya.
            Laporan hasil penelitian ini menjadi salah satu tugas dalam mata pelajaran Biologi. Selain itu, hasil penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan enulis dan pembaca tentang beberapa hal yang dibahas dalam laporan ini.
            Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada guru pembimbing yang telah memberikan tugas ini pada kami dan juga bimbingan serta masukan sehingga laporan  ini dapat terselesaikan dengan baik .
            Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan penulis terima sebagai bahan masukan untuk penyelesaian tugas-tugas yang lain. Penulis sangat  berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi penulis.






Ngrambe, Pebruari 2015




Penulis










BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tempe merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Bioteknologi merupakan bidang ilmu terapan yang memanfaatkan makhluk hidup. Tempe, dalam proses pembuatannya memanfaatkan ragi yang sebenarnya mengandung spora jamur.
Dalam pelajaran biologi kelas X SMA, diajarkan materi tentang  Jamur: ciri, struktur, cara reproduksi dan peranannya.  Untuk lebih memahami tentang jamur maka kami diberi tugas untuk observasi ketempat pembuatan  tempe secara langsung untuk mengetahui  tentang jamur yang digunakan dalam  proses pembuatan tempe dan fermentasinya.

B.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan :
1)    Apakah jenis jamur yang berperan dalam proses pembuatan tempe?
2)    Bagaimanakah ciri jamur yang digunakan pada tempe ?
3)    Apakah peranan jamur pada pada proses pembuatan tempe?

C.   TUJUAN
Laporan  dibuat untuk :
1)      Memenuhi tugas mata pelajaran biologi,
2)     Untuk mengetahui  dan memahami tentang jamur tempe,
3)     Mengetahui cara pembuatan tempe kedelai dengan baik dan benar.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Klasifikasi
Menurut Wikipedia (diunduh pada 04 Februari 2015, jam 12.00) diuraikan bahwa   :
Klasifikasi ilmiah dilakukan oleh para pakar Biologi, memiliki pengertian pengelompokan dan pengkategorian organisme, baik masih hidup maupun sudah punah.
Klasifikasi digunakan oleh para pakar saat ini berakar dari sistem Carolus Linnaeus dan mengelompokkan organisme berdasarkan kecenderungan sifat fisik. Tujuan klasifikasi ini ialah buat mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari organisme. Urutan klasifikasi organisme dari taraf terendah hingga taraf paling tinggi ialah spesies, genus, famili, ordo, calss, divisio (untuk tumbuhan) atau filum (untuk hewan), dan kingdom.

* Spesies
Dilihat dari klasifikasi jamur tempe termasuk ke dalam spesies Rhizopus oryzae.
*Genus
Jamur tempe memiliki
genus Rhizopus. Rhizopus ditemukan pada berbagai macam subtrat organik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup, jeli, roti , kacang, kulit, dan tembakau.
 *Famili
Jamur tempe memiliki
famili Mucoraceae. Mucoraceae memiliki talus dan tak bersegmentasi atau bercabang.
*Ordo
Jamur tempe memiliki
ordo Mucorales dan disebut juga cetakan pin. Ordo ini biasanya tumbuh dengan cepat dan hifa dan lebar kekurangan septa.
*Class
Jamur tempe memiliki
class Zygomycetes. Hifa Zygomycetes tak memiliki dinding silang antara sel dan satu dengan sel dan lain.


* Divisio
Jamur tempe memiliki divisi  Zygomycota. Zygomycota ialah cendawan dan memiliki hifa tak bersekat-sekat pada kondisi normal.
 Ciri – ciri Jamur Tempe
Sebagai anggota dari Zygomycota dari genus Rhyzopus, jamur tempe (Rhizopus oryzae).mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
                      I.        Tubuh multiseluler,  terdiri atas sel-sel berbentuk benang-benang halus yang disebut hifa tidak bersekat, mempunyal banyak inti eukariot (inti mempunyai membrane)
                    II.        Tidak dapat membuat / mensintesa makanan sendiri karena tidak mempunyai klorofil. Makanan diperoleh dari lingkungan di sekitarnya.
                   III.        Habitat umumnya di darat sebagai saprofit, pada berbagai macam subtractorganik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup, jeli, roti , kacang, kulit,dan tembakau.
                  IV.        Reproduksi :
-Vegetatif (aseksual): dengan spora.
- Generatif (seksual): dengan konjugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
Keterangan Jamur Tempe :
1)    Hifa + dan hifa – saling berdekatan.
2)    Setelah bergabung diujung hifa tumbuh bakal gametangium.
3)    Bakal gametangium berubah menjadi gametangium yang terdiri banyak inti.
4)    Persatuan gametangium + ( n ) dengan gametangium – ( n ) membentuk zigospora diploid ( 2n ).
5)    Terbentuk zigospora warna hitam dan inti diploid yang hidup.
6)    Zigospora tumbuh jadi tumbuhan jamur yang dilengkapi sporangiofor
            ( tangkai kotak spora ) dan kotak spora ( sporangium ).
7)    Jika sporangium masak akan pecah keluarlah spora + dan spora – keluar.

B.    Habitat  : (sumber wikipedia 16  februari  2015 jam 11.30)
Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
Dapat tumbuh optimum pada suhu 30-35 °C, dengan suhu minimum 12 °C, dan suhu maksimum 42 °C.


C.   Cara membuat jamur tempe :
1)    Kedelai yang telah dikupas kulit arinya direbus
2)    Kedelai yang direbus didinginkan
3)    Sesudah itu kedelai yang telah dingin diberi ragi (kedelai harus dingin supaya proses fermentasinya lebih cepat dan baik)  
4)    Lalu dibungkus dengan daun jati / plastik dan diberi lubang.
           
D.   Manfaat :
  • Kandungan jamur Rhizopus pada tempe memberikan keuntungan sendiri sebab jamur tersebut menghasilkan zat antibiotik alami yang ampuh melawan bakteri gram positif (misalnya bakteri penyebab disentri)
  •  Aktivitas enzimatiknya
  • Biosintesa vitamin-vitamin B
  • Kebutuhannya akan senyawa sumber karbon dan nitrogen
  • Perkecambahan spora, dan penetrisi miselia jamur tempe ke dalam jaringan biji kedelai.

















BAB III
METODE ATAU LANGKAH KEGIATAN
A.    POPULASI DAN SAMPEL
Populasi  = Jamur  pada ragi, yang dimanfaatkan pada proses pembuatan  tempe
Sempel    = Ragi tempe (Mereknya Semar ),yang digunakan dalam proses pembuatan tempe rumah Mbah Diran,Dusun Gendingan Lor, Desa Gendingan  Rt 01/Rw 02 Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi.
B.      METODE
a)    Studi literature, dengan mencari informasi di internet dan membaca buku-buku tentang jenis jamur tempe, ciri dan peranannya
b)    Observasi, mengunjungi serta bertanya dan mengamati proses kegiatan pembuatan tempe.

C.   ALAT YANG DIGUNAKAN
§  Alat tulis (bulpoin,buku)
§  Kamera

D.   JADWAL/ LANGKAH KEGIATAN
NO.
TANGGAL
KEGIATAN
1.
30 Januari 2015
Pembagian dan pengarahan tugas dari guru
2.
01-16 februari 2015
Pencarian  data melalui literatur
3.
11 Februari 2015
Konsultasi dan pembimbingan
4.
12 Februari 2015
Datang ketempat observasi untuk  pengambilan data dan menambah data melalui wawancara
5.
16 Februari 2015
Penyelesaian,konsultasi dan pembimbingan
6.
18 Februari 2015
Observasi untuk menambah data observasi
7.
19 Februari 2015
Penyelesaian,konsultasi dan pembimbingan






Penulis bersama Mbah Diran, seusai kegiatan wawancara
 


BAB IV
DATA  DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil wawancara        :
Proses pembuatan tempe dari awal sampai akhir pembuatan membutuhkan waktu selama 2 hari.
1)    Tujuan perendaman kedelai supaya kedelai matang,jika masih mentah kedelai tidak akan menjadi tempe dan kedelai yang masih keras jika dibuat tidak jadi,karena tidak menyatu/melekat.
2)    Tujuan pengelupasan kulit ari pada kedelai supaya kedelai menyatu/melekat,jika tidak dikupas maka jamur tidak jadi dan rasanya menjadi pahit.
3)    Pada proses peragian, ragi dicampur pada saat kedelai sudah dingin untuk menumbuhkan jamur supaya lengket dan menyatu setelah kedelai menjadi tempe.
4)    Pencampuran ragi pada saat kedelai masih panas akan menimbulkan  rasa pahit pada tempe.
B.    Hasil Pengamatan :
1.    Kedele yang belum ditaburi jika dibanding dengan yang sudah jadi tempe : yang sudah jadi tempe kedelai saling lekat, empuk yang sudah jadi tempe
2.    Kedlai yang sudah jadi tempe, ditumbuhi jamur berwarna putih seperti kapas atau rajutan benang halus
3.     



Penulis bersama mbah diran,seusai kegiatan wawancara


Konsultasi dan pembimbingan

C.   Alat dan bahan yang digunakan  pada proses pembuatan tempe
ü  Alat :
  1. Baskom.         
  2. Saringan.
  3. Dandang.
  4. Kipas Angin /Kipas.
  5. Sotel kayu.
  6. Tampah.
  7. Kompor.
  8. Peralatan lain yang diperlukan. 
ü  Bahan :
  1. Kacang kedelai.
  2. Ragi tempe (SEMAR)
  3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.



D.   Cara pembuatan tempe :
1.    Mencuci tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan hingga bersih, kemudian dikeringkan.
    1. Membersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian mencuci hingga bersih.
    2. Merendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa.
    3. Melepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
    4. Mengukus / merebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
    5. Setelah biji kedelai terasa empuk,menuang biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
    6. Menaburkan ragi tempe ( Merk SEMAR) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata.
    7. Menyiapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus.Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
    8. Memasukkan kedelai yang telah diberi ragi tempe (SEMAR) ke dalam pembungkusnya, atur ketebalan sesuai dengan selera.
    9. Mendiamkan kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.              





Proses pendinginan kedelai sebelum diberi ragi
Kedelai yang siap diberi ragi
Tempe yang siap dijual
 



Jamur yang berada pada tempe






BAB V
KESIMPULAN
4)    Apakah jenis jamur yang berperan dalam proses pembuatan tempe?
5)    Bagaimanakah ciri jamur yang digunakan pada tempe ?
6)    Apakah peranan jamur pada pada proses pembuatan tempe?

Berdasarkan kegiatan yang telah kami lakukukan, penulis dapat menyusun kesimpulan sebagai berikut :
A.    Jenis jamur yang berperan dalam proses pembuatan tempe dalam klasifikasi adalah sebagai berikut:
Kingdom          :  Fungi atau Mycota
Divisi               :  Zygomycota
Kelas               :  Zygomycetes
Ordo                :  Mucorales
Famili              :  Mucoraceae        
Genus             :  Rhizopus
Spesies           : Rhizopus oryzae.


B.    Ciri jamur Rhyzopus oryzae yang digunakan pada peragian tempe :
                    1.        Tubuh multiseluler,  terdiri atas sel-sel berbentuk benang-benang halus yang disebut hifa tidak bersekat, mempunyal banyak inti eukariot (inti mempunyai membrane)
                    2.        Tidak dapat membuat/ mensintesa makanan sendiri karena tidak mempunyai klorofil. Makanan diperoleh dari lingkungan di sekitarnya dengan menyerap menggunakan rhizoid.Habitat umumnya di darat sebagai saprofit, pada berbagai macam subtract organik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup, jeli, roti , kacang, kulit, dan tembakau.  Dan untuk pertumbuhannya, jamur membutuhkan lingkungan yang lembab/ cukup air, kurang cahaya, suhu  optimal berkisar tumbuh optimum pada suhu 30-35 °C, dengan suhu minimum 12 °C, dan suhu maksimum 42 °C. Pada pembuatan tempe yang menjadi media/ habitat bagi jamurnya adalah kacang kedelai.
                    3.        Reproduksi:
a)    Vegetatif (aseksual): dengan spora aseksual (spora) yang dihasilkan dalam sporangium
b)    Generatif (seksual): dengan konjugasi hifa (+) dengan hlifa (-)
menghasilkan zigospora yang nantinya akan berkecambah  tumbuh menjadi individu baru.

C.   Peranan jamur pada proses pembuatan tempe yaitu:
1.     Untuk melekatkan sehingga kedalai bisa menyatu/melekat.
2.    Membuat kedelai teksturnya lebih lunak/ empuk
3.    Sebagai bahan pangan tempe lebih banyak variasi pengolahannya dibanding ketika masih berupa kedelai (sebagai lauk, sayur, kudapan/ camilan, dll.)
4.    Jamur Rhizopus pada tempe memberikan keuntungan sendiri sebab kandungan pada jamur tersebut menghasilkan zat antibiotik yang ampuh melawan disentri dan lain-lain.
5.    Vitamin-vitamin B yang terkandung pada tempe merupakan hasil biosintesa jamur
6.    Meningkatkan nilai jual bahan, harga kedelai lebih murah dibandingkan harga tempe kedelai.

D.   cara pembuatan tempe kedelai dengan baik dan benar :

1.    Membersihkan kacang kedelai
2.    Merendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih dengan air dingin biasa
3.    Melepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
4.    Mengukus / merebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
5.    Lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
6.    Menaburkan ragi tempe sedikit demi sedikit sampai tercampur rata.
7.    Memasukan kedelai yang telah diberi ragi tempe ke dalam pembungkusnya, dan diberi lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
8.    Mendiamkan kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.                    



DISUSUN OLEH KELOMPOK Jasminum sambac :
1.AULIANA FIDIA NINGRUM (10)   
2.LARAS SARTIKA                        (27)
3.LINDA WIDYA NINGRUM     (28)
4.SALMA MIRTA W                      (33)
X-C
SMAN 1 NGRAMBE
TAHUN PELAJARAN  2014-2015

DAFTAR ISI
1.    Kata pengantar
2.    Daftar isi
3.    BAB I
Pendahuluan
Ø  Latar belakang
Ø  Rumusan masalah
Ø  Tujuan
4.    BAB II
Tinjaun pustaka
Ø  Klasifikasi
Ø  Habitat
Ø  Cara pembuatan jamur tempe
Ø  Manfaat
5.    BAB III
Metode atau langkah kegiatan
·         Populasi dan sampel
Ø  Metode
Ø  Alat yang digunakan pada observasi
Ø  Jadwal/ langkah kegiatan
6.    BAB IV
Data dan pembahasan
Ø  Hasil wawancara
Ø  Alat dan bahan yang digunakan pada proses pembuatan tempe
Ø  Cara pembuatan tempe
7.    BAB V
Kesimpulan
Ø  Jenis jamur pada proses pembuatan tempe
Ø  Ciri-ciri jamur Rhyzopus oryazae
Ø  Peranan jamur pada tempe

Ø  Cara pembuatan tempe 

Komentar

Postingan Populer